Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gas Melon di Nganjuk Langka, Kenapa?

Nganjuknews.com – Tabung gas melon atau elpiji 3 kg di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mulai langka. Pangkalan dan warung kelontong sering kehabisan stok.

Elpiji 3 Kg, Gas Melon, Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Nganjuk
Caption: Mustofa mengecek kondisi tabung gas melon kosong. Foto: nganjuknews.com.

Di antara yang kerap kehabisan stok ialah Pangkalan LPG Yulia di Kecamatan Ngronggot, Nganjuk. Beberapa hari terakhir bangkalan ini sering kehabisan gas melon.

Pemilik Pangkalan LPG Yulia, Mustofa (60), menjelaskan kelangkaan ini karena permintaan yang cenderung naik. Hal itu menyebabkan ketersedian stok menipis.

“Untuk stok itu sebenarnya tetap, tidak ada penuruann. Dari SPBE tetap, perbulannya tidak ada penambahan, tidak ada pengurangan,” jelas Mustofa beberapa waktu lalu.

Menurut Mustofa, permintaan gas melon di musim kemarau memang cenderung meningkat. Sebab, para petani biasanya memburu gas melon untuk bahan bakar diesel.

“Karena selain untuk masak, biasanya petani-petani itu kalau untuk irigasi (pengairan menggunakan diesel) mestinya pakai bahan bakar elpiji,” ungkapnya.

Fenomena petani yang memburu gas melon ini, disebut Mustofa menjadi salah satu pemicu langkanya gas melon di pasaran. Termasuk kelangkaan di pangkalannya.

“Kalau datang, (barangnya) langsung habis (diborong),” sebutnya.

Terkait kelangkaan gas melon ini, Mustofa tak bisa berbuat banyak. Sebab, meminta tambahan stok gas melon ke agen juga berisiko bagi usahanya.

“Ini serba repot. Kalau musim kemarau gini (permintaan naik), tapi nanti kalau musim hujan itu melebihi, stoknya turah. Repot itu,” ungkapnya.

“Sedangkan dari sana itu kalau stoknya (ke pangkalan) itu tetap. Waktu kebanjiran stok (di musim penghujan) terus dikurangi itu nggak bisa,” tutupnya.