Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Warga Singkalanyar Prambon Meninggal Tenggelam di Sungai

Nganjuknews.com – Warga Dusun/Desa Singkalanyar, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dihebohkan dengan penemuan mayat di sungai yang membelah desa setempat, Sabtu (10/10/2020) sore.

Penemuan Mayat, Tenggelam di Sungai, Polsek Prambon, Prambon, Kabupaten Nganjuk, Nganjuk
Caption: Aparat kepolisian menunjukkan TKP warga Singkalanyar yang ditemukan tenggelam di sungai, Sabtu (10/10/2020) kemarin. Foto: Humas Polres Nganjuk/nganjuknews.com.

Setelah dievakuasi warga, baru diketahui bahwa mayat tersebut adalah warga setempat, Putri Purwaningsih (33). Putri tenggelam diduga karena terpeleset saat mencuci karpet di tepi sungai bersama suaminya, Moh Mansur.

Kasubbag Humas Polres Nganjuk, Iptu Rony Yunimantara menjelaskan, kasus ini berawal saat korban bersama suaminya mengangkat karpet ke tepi sungai sekitar pukul 16.00 WIB. Karpet tersebut hendak dicuci oleh korban.

Usai mengangkat karpet, lanjut Rony, Mansur kembali ke rumah yang jaraknya hanya sekitar 50 meter dari sungai. Sepuluh menit berselang, Mansur mendengar kabar ada orang yang ditemukan meninggal di sungai kampung.

“Awalnya (Mansur) belum mengetahui bahwa orang yang tenggelam dengan kondisi meninggal dunia tersebut adalah istrinya,” jelas Rony kepada nganjuknews.com, Minggu (11/10/2020).

Setelah mendengar orang yang ditemukan meninggal di sungai ialah istrinya, Mansur lantas bergegas ke lokasi kejadian perkara (TKP). Setelah dicek, ternyata benar mayat yang meninggal di sungai adalah istrinya, Putri.

“Sekira jam 16.30 WIB Mansur baru mengetahui bahwa orang meninggal tenggelam tersebut adalah istrinya yang mencuci karpet. Jarak tempat penemuan dengan tempat mencuci karpet sekitar 300 meter,” ungkap Rony.

Penemuan mayat ini lalu dilaporkan ke Mapolsek Prambon sekitar 17.15 WIB. Setelahnya Kanit Reskrim Polsek Prambon bersama Tim Identifikasi Polres Nganjuk dan petugas dari UPTD Puskesmas Prambon ke lokasi.

Berdasarkan hasil identifikasi, kata Rony, tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Pihak keluarga korban pun menerima kejadian ini sebagai musibah dan mereka tidak akan menuntut pihak manapun.

“Tidak ada unsur kekerasan, dan kejadian tersebut adalah murni tenggelam di sungai dimungkingkan karena (korban) terpeleset. Petugas menemukan bekas lecet di samping jempol kaki kanan dan kiri (korban),” sebut Rony.

“Dari keterangan saksi-saksi bahwa korban (memang) tidak bisa berenang,” pungkas Rony.