Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nganjuk Darurat PMK? 1200 Sapi Terjangkit, Semua Pasar Hewan dan RPH Disemprot Disinfektan

Ilustrasi penyemprotan Disinfektan dan pemeriksaan hewan PMK

Nganjuknews.com - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK di wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, semakin memprihatinkan.

Berdasarkan kasus yang dilaporkan, terdapak kurang lebih sebanyak 1200 hewan ternak sapi yang positif terpapar PMK.

Hal in tentu menjadi perhatian publik, bahkan PMK ini telah menjadi perbincangan nasional karena amat sangat meresahkan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk sendiri telah melakukan sejumlah upaya untuk menanggulangi PMK, seperti dengan melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa titik pertemuan hewan ternak.

Di antaranya penyemprotan di pasar hewan dan Rumah Potong Hewan (RPH) di Nganjuk.

Langkah ini sebagai antisipasi agar PMK tidak menular ke ternak lainnya.

Penyemprotan disinfektan ini seperti yang dilakukan BPBD Kabupaten Nganjuk.

Bahkan BPBD menilai bahwa Nganjuk statusnya mendekati darurat bencana PMK pada hewan ternak.

Hal itu disampaikan oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Nganjuk, Abdul Wakid, pada Selasa 7 Juni 2022.

Penetapan status darurat bencana PMK, kata Wakid, dibutuhkan agar upaya penanggulangan PMK di Kabupaten Nganjuk lebih maksimal.

"PMK ini kategori bencanan nonalam, jumlahnya terus meningkat," tutur Wakid.

Sementara pencegahan dengan penyemprotan disinfektan pada hari ini diaksanakan di Pasar Sapi Guyangan, Pasar Sapi Tanjunganom, RPH Nganjuk, dan sejumlah pasar kambing.^^