Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Plt Bupati Nganjuk Panen Perdana Udang Vaname dengan Sistem Bioflok di Batembat

Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, memanen perdana budidaya udang vaname dengan sistem bioflok di Jala Cita Indonesia, Desa Batembat, Senin 4 Juli 2022

Nganjuknews.com – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, menghadiri kegiatan panen perdana budidaya udang vaname yang menggunakan sistem bioflok, Senin 4 Juli 2022.

Kegiatan panen udang vaname tersebut berlangsung di Jala Cita Indonesia, Desa Batembat, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Dalam kegiatan panen udang vaname ini, Kang Marhaen sapaan akrab Marhaen Djumadi, terlihat sangat antusias. Terlebih karena pelopor urban farming ini adalah putra daerah asli Kabupaten Nganjuk.

“Pemerintah akan terus mencoba menggali potensi yang tidak harus dari pemerintah sendiri, tetapi dari masyarakat,” jelas Kang Marhaen kepada wartawan, Senin 4 Juli 2022.

Politikus PDI Perjuangan tersebut berharap kolam udang vaname bioflok tersebut bisa menjadi percontohan bagi wilayah lainnya, terutama di wilayah perkotaan yang tak memiliki lahan luas.

“Kita support terus pengusaha-pengusaha asli dari Nganjuk, supaya bisa menambah laju perekonomian,” lanjut dia.

CEO Cita Indonesia Group, Nanda Hapsara menuturkan, konsep yang diutamakan dalam sistem bioflok ini yakni ‘nambak tanpo banyu segoro’, yang berarti budidaya hewan laut terutama udang dapat dilakukan di darat melalui kolam bioflok.

“Jadi bioflok air laut ini dapat dilakukan dengan menambahkan mineral dan garam dari Jala Cita Indonesia,” beber Nanda.

Menurut Nanda, konsep yang seperti ini belum pernah diaplikasikan di Nganjuk karena meyoritas petani memproduksi ikan lele.

Padahal, lanjut Nanda, budidaya udang vaname lebih ekonomis dan lebih unggul, serta harganya cenderung lebih stabil.

“Kolam bioflok sendiri bisa menghemat penggantian air dua sampai tiga kali jika dibandingkan di tambak sampai enam kali. Serta satu ekor udang bisa mencapai berat 50 gram, dengan harga pasar perkilonya seratus ribu rupiah,” tuturnya.