Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dinas PPKB Nganjuk Sukses Gelar Bakti Sosial Layanan KB MOW dan MOP, Diikuti Ratusan Peserta

Kegiatan bakti sosial layanan KB MOP dan MOW di RSUD Nganjuk, Sabtu 20 September 2025

Nganjuknews.com – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Nganjuk sukses menyelenggarakan bakti sosial layanan Keluarga Berencana (KB) metode operasi pria (MOP) dan metode operasi wanita (MOW) di RSUD Nganjuk.

Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu 20 September 2025 ini diadakan untuk memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia, dan mendapat apresiasi langsung dari Wakil Bupati Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro.

Kepala Dinas PPKB Kabupaten Nganjuk, Asti Widyartini, menjelaskan bahwa kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.

Tercatat sebanyak 138 peserta mengikuti layanan KB MOW dan dua peserta memilih KB MOP.

“Peserta KB MOP adalah dua orang, dan KB MOW sejumlah 138 orang,” jelas Asti di RSD Nganjuk, Sabtu 20 September 2025.

Asti menerangkan, kegiatan bakti sosial ini juga digelar sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga.

Dengan metode kontrasepsi jangka panjang ini, diharapkan masyarakat bisa lebih sejahtera dan berkualitas.

Sementara Wakil Bupati Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro, dalam sambutannya menegaskan bahwa program KB bukanlah program untuk menolak kehadiran anak, melainkan untuk mewujudkan keluarga sehat, bahagia, dan sejahtera.

“Namun program ini sering disalahartikan sebagai program menolak kehadiran anak, sehingga orang enggan untuk mengikuti KB,” tutur Mas Handy, sapaan karibnya.

Mas Handy juga mengungkapkan bahwa capaian program KB di Nganjuk menunjukkan hasil menggembirakan.

Total Fertility Rate (TFR) di Kabupaten Nganjuk sudah berada di angka 1,98, dengan penggunaan kontrasepsi modern mencapai 78,46 persen pada tahun 2024.

“Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian penduduk lewat pelayanan KB cukup memadai di Kabupaten Nganjuk,” tegasnya.

Selain menekan angka kelahiran, program KB juga memberi banyak manfaat, antara lain menjaga kesehatan ibu dan bayi, mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, mendorong kecukupan ASI, hingga menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Dengan perencanaan keluarga yang matang, masyarakat diharapkan dapat membentuk keluarga yang berkualitas.