Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PLN Warujayeng: 2 Bulan, Sudah 9 Kali Listrik Padam Karena Layangan

Nganjuknews.com - PLN ULP Warujayeng, Kabupaten Nganjuk, mencatat sudah sembilan kali terjadi pemadaman listrik dikarenakan layangan sawangan dalam dua bulan terakhir.

Pemadaman Listrik, Listrik Padam, PLN ULP Warujayeng, Tanjunganom, Warujayeng, Kabupaten Nganjuk, Nganjuk
Caption: Kantor PLN ULP Warujayeng, Nganjuk. Foto: nganjuknews.com.

Insiden terakhir terjadi pada Sabtu (17/10/2020) malam. Sejumlah wilayah di Kecamatan Tanjunganom, Nganjuk, mengalami pemadaman listrik karena ada jaringan tertimpa layangan.

“Selama September sampai dengan Oktober (2020) sudah sembilan kali (listrik) padam karena layangan,” jelas Petugas Bagian Transaksi Energi PLN ULP Warujayeng, Muhammad Amir Fauzi, kepada nganjuknews.com, Selasa (20/10/2020).

Menurut Amir, insiden listrik padam yang disebabkan karena layangan menimpa jaringan listrik trennya cenderung naik belakangan ini. Sebab, banyak orang bermain layang-layang.

“Terdapat tren kenaikan terutama di masa pandemi ini, di mana banyak orang bermain layang-layang,” ungkap Amir.

Celakanya, tak jarang warga bermain layangan di dekat jaringan listrik. Akibatnya saat layang-layangnya tak stabil, lantas layangan itu menimpa jaringan yang mengakibatkan listrik padam. 

“Jadi ini bukan (kejadian) kali pertama, memang sudah sering terjadi,” paparnya.

Untuk mencegah agar kejadian serupa tak terulang, pihak PLN ULP Warujayeng telah melakukan sejumlah langkah preventif. Seperti dengan melakukan kontrol di lapangan.

“Kita juga sekalian survei jaringan. Kalau misalkan kita temukan ada sampah layangan kita langsung membersihkan untuk mencegah (listrik) padam,” sebut Amir.

Selanjutnya, pihak PLN ULP Warujayeng juga tak segan menegur warga yang bermain layangan di dekat jaringan. Lalu pihak PLN ULP Warujayeng juga menggendeng kades untuk sosialisasi.

“Jadi imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati dengan jaringan listrik. Jangan bermain layang-layang di dekat jaringan listrik,” pinta Amir.

“Karena apabila layangan itu mengenai jaringan listrik, risikonya ada dua. Pertama itu bahaya bagi si pemain layangannya bisa kesetrum, yang kedua itu dampak pemadaman,” tutupnya.