Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PA dan Dinkes Kabupaten Nganjuk Teken MoU Pencegahan Pernikahan Dini

Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menyaksikan penandatanganan MoU pencegahan pernikahan dini antara PA dengan Dinkes Kabupaten Nganjuk di Pendopo KRT Sosrokoesoemo, Selasa (21/6/2022)

Nganjuknews.com – Pengadilan Agama (PA) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nganjuk meneken nota kesepahaman atau MoU berkaitan dengan upaya pencegahan pernikahan dini.

Penandatanganan MoU tersebut berlangsung di Pendopo KRT Sosrokoesoemo, Selasa (21/6/2022).

Adapun penandatanganan MoU ini dihadiri oleh Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Ketua PA Kabupaten Nganjuk Abdul Hakim, dan Plt Kepala Dinkes Kabupaten Nganjuk Laksmono Pratignjo.

Ketua PA Kabupaten Nganjuk, Abdul Hakim menuturkan, MoU ini berawal dari surat Kemenkes kepada Dirjen Badilag MA RI yang menghimbau seluruh stakeholder untuk menekan angka pernikahan anak di bawah umur.

“Kami ingin mengadakan kerja sama ini untuk mengarahkan terlebih dahulu kepada calon pengantin mengenai kesehatan reproduksi, agar terpantau oleh Dinkes,” jelas Abdul Hakim, Selasa (21/6/2022).

“Serta turut mengedukasi dan mendampingi keluarga mengenai jarak kelahiran agar diatur,” lanjut dia.

Kerja sama ini tentu saja disambut baik oleh Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi.

Menurut Kang Marhaen, sapaan akrab Marhaen Djumadi, segenap elemen di Kabupaten Nganjuk memang harus bersinergi untuk memberikan pelayanan terbaik agar bisa menurunkan angka pernikahan dini.

“Untuk mengurangi resiko pernikahan dini, maka dua institusi ini Pengadilan Agama dan Dinkes harus terus bersama-sama berkomunikasi dan saling memberikan pencerahan kepada masyarakat. Khususnya kepada masyarakat dibawah usia 19 tahun,” papar Kang Marhaen.

Cegah Pernikahan Sah Tapi Tak Miliki Surat Nikah

Kang Marhaen melanjutkan, penandatanganan MoU ini juga untuk mencegah sekaligus memberikan solusi bagi mereka yang melakukan pernikahan sah namun belum memiliki surat nikah.

“Ini merupakan solusi bagi masyarakat kita yang di KK dan KTP status perkawinannya belum tercatat, maka di Pengadilan Agama ada sidang isbat nikah bagi masyarakat yang dulunya sudah menikah tapi belum memiliki surat nikah,” tuturnya.

“Pengadilan Agama akan menerbitkan surat nikah yang dapat digunakan untuk mengurus KK dan KTP,” sambung Kang Marhaen.