Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RSD Nganjuk Ajak Masyarakat Waspadai Ancaman Demam Berdarah

RSD Nganjuk

Nganjuknews.com – Hujan masih kerap berlangsung dalam beberapa hari terakhir. Untuk itu, pihak Rumah Sakit Daerah (RSD) Nganjuk terus berupaya mengedukasi masyarakat terkait ancaman penyakit demam berdarah.

Ketua Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSD Nganjuk, dr Umul mengatakan, pihaknya rutin melakukan edukasi untuk berperilaku hidup bersih di dalam maupun di luar rumah sakit kepada masyarakat.

Di antaranya dengan membersihkan kamar mandi, membuang sampah pada tempatnya, menutup genangan air, dan fogging. Pihak RSD Nganjuk juga kerap mengadakan penyuluhan melalui radio, TV, dan pamflet.

“Kami adakan penyuluhan setiap dua minggu sekali untuk mengedukasi masyarakat,” jelas dr Umul, Kamis 9 Juni 2022.

Spesialis Penyakit Dalam RSD Nganjuk, dr Sunarti mengatakan, kasus demam berdarah kerap dipengaruhi oleh iklim.

“Apalagi di iklim tropis seperti Indonesia ini sangat disenangi nyamuk demam berdarah,” sebut dr Sunarti.

dr Sunarti menjelaskan, demam berdarah merupakan penyakit demam yang bersifat akut. Penyakit ini biasanya terjadi dua hingga tujuh hari, yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.

Gejala orang yang terkena penyakit ini yakni demam dua sampai tujuh hari. Setelah itu demamnya naik turun, terkadang terjadi manifestasi pendarahan spontan seperti mimisan, gusi berdarah, atau pendarahan dari saluran cerna.

Timbul bintik merah, trombosit kurang dari 100.000, kebocoran plasma yang ditandai dengan hematokrit tinggi lebih dari 20 persen dari nilai normal, dan penurunan hemotokrit lebih dari 20 persen setelah mendapatkan terapi cairan.

dr Sunarti melanjutkan, ada empat jenis virus dengue. Pertama DEN-1 yang tidak menyebabkan pengidapnya sakit parah meski mewabah di suatu daerah. Virus ini paling mudah ditularkan.

Lalu ada DEN-2 dan DEN-3, yaitu demam berdarah yang dinilai paling ganas, karena cenderung menyebabkan pengidapnya sakit parah. DEN-2 dan DEN-3 akan bermutasi dengan baik di tubuh manusia, sehingga sulit untuk diatasi.

Terakhir DEN-4, yakni virus dengue yang paling sedikit ditemukan, dan tidak bersifat ganas. Virus ini juga paling jarang diteliti, karena paling sedikit jumlah penyebarannya.

Menurut dr Sunarti, rata-rata kasus demam berdarah menyerang anak-anak. Hal itu dikarenakan masih kurang sempurnanya sistem imun atau sistem kekebalan pada anak, sehingga rentan terkena virus tersebut.

“Kenapa yang sering terkena anak-anak? Karena imun anak atau kekebalan tubuhnya masih belum sempurna, jadi lebih rentan terkena virus itu,” jelasnya.

Untuk penanganan dan pengobatan, dr Sunarti menyarankan jika anak atau orang dewasa mengalami demam satu atau dua hari, maka bisa diberikan cairan elektrolit dan dilakukan observasi di rumah.

Namun jika sudah mengalami demam lebih dari tiga hari, maka sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

dr Sunarti juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada dengan menjaga kesehatan, kebersihan, dan mencukupi nutrisi tubuh untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

“Mari masyarakat Nganjuk untuk cegah demam berdarah dengan tetap jaga kesehatan, kebersihan, dan penuhi nutrisi tubuh dalam membangun imun,” pungkas dr Sunarti.